Bismillahirrohmanirrohim
Tadi saat Sholat
Jumat, Khotib menyampaikan Khotbah tentang pentingnya meningkatkan taqwa bagi
setiap muslim, Selain itu Khotib juga menceritakan sebuah kisah tentang
pentingnya berkhusnudzon (Berprasangka baik/ Positif thinking) kepada siapa
saja, dimana saja dan kapan saja.
Kurang lebih
beginilah ceritanya yang saya tangkap :D
Dikisahkan Tiga
orang perampok yang sangat meresahkan masyarakat, mereka suka berbuat dzolim
dan maksiat dengan merampas hak-hak rakyat. Dari kampung ke kampung, mereka
menjarah harta warga. Seakan tak ada kata dosa dalam kamus mereka (mungkin).
Heheee
Pada suatu malam,
mereka memutuskan untuk mencari rumah untuk menginap dikarenakan sudah larut
malam. Ketiga perampok tersebut berjanji untuk tidak memberitahu identitas asli
mereka sebagai perampok kepada Shohibul Bait (Pemilik Rumah) nanti yang hendak
mereka singgahi. Mereka sepakat untuk menyamar sebagai Mujahidun fi sabilillah
(Pejuang di Jalan Allah).
Akhirnya
segerombolan perampok itu menemukan sebuah rumah dimana lampu masih menyala.
Merekapun menghampiri rumah tersebut. Dan ternyata benar, sang pemilik rumah
masih terjaga.
Lalu, Pemilik
rumah itupun bertanya, Siapakah mereka ini. Dan Ketiganya pun mengaku sebagai
Mujahidin fi sabilillah. Tentu sang pemilik rumah pun merasa terhormat, ia pun
mempersilahkan mereka masuk dan mengizinkan untuk menginap.
Dengan senangnya,
Pemilik rumah itu memberikan air hangat untuk dibasuhkan ke kaki tiga perampok
tersebut, kemudian air bekas cucian tersebut diambilnya dan diminumkan ke anak
putrinya yang menderita lumpuh bertahun-tahun, Dengan harapan mendapat berkah
dari ketiga orang tamunya yang ia sangka sebagai mujahidin.
Dan Apa yang
terjadi? Pada keesokan harinya, Putri dari pemilik rumah itu sembuh, kakinya
normal kembali dan bisa digunakan untuk berjalan atas Izin Allah.
Subhanallah... Berkat berkhusnudzon kepada tiga orang tamunya, Allah memberikan
kesembuhan kepada putrinya.
Dengan sangat
bahagia, Sang pemilik rumah bersyukur kepada Allah lalu menghampiri ketiga
tamunya dan berterimakasih, kemudian ia menceritakan bahwa anaknya yang lumpuh
meminum air bekas kaki mereka, lalu anaknya sembuh.
Mereka bertigapun
kebingungan pada apa yang terjadi di rumah itu, Bagaimana bisa tiga orang
perampok menyembuhkan lumpuh?Akhirnya ketiganya menyadari bahwa itu karena
khusnudzon pemilik rumah kepada mereka yang mengaku sebagai mujahidin. Mereka
juga menyadari atas segala dosa-dosanya selama ini, dan Tiga Perampok tersebut
memutuskan untuk bertobat. Berkat khusnudzon!
***
Kita tidak boleh
merasa lebih tinggi dari orang lain
Kita tidak boleh
merasa lebih suci dan terhormat dari orang lain
Kita tidak boleh
menghinakan orang lain
Karena semua
sikap tersebut adalah kesombongan yang akan menghinakan diri kita sendiri
Boleh jadi orang
yang kita sangka lemah, tak berguna, jauh dari agama justru lebih dekat kepada
Allah Subhanahu wa ta’ala
Mari kita
Berkhusnudzon! (y) :D
masya Allah
BalasHapus