SEDIKITLAH TERTAWA, PERBANYAK MENANGIS



فَلْيَضْحَكُوْا قَلِيْلًا وَّلْيَبْكُوْا كَثِيْرًاۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Maka biarkanlah mereka tertawa sedikit dan menangis yang banyak, sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat. (QS. At Taubah:82)
.
.
Ayat ini adalah ancaman bagi orang munafik dengan berbagai alasannya mereka enggan ikut berperang bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Maka biarlah orang-orang munafik tertawa dengan kedustaan dan keingkaran kepada Allah dan RasulNya yang disembunyikan dalam hati mereka di dunia ini yang hakikatnya hanyalah sebentar –waktu yang sedikit-. Dan bagi mereka adzab Allah nanti di akhirat sehingga orang-orang munafik banyak menangis.
.
Sebaliknya, sebagai mukmin, setelah mengetahui ancaman diatas. Diantara faidahnya agar kita di dunia lebih sedikit tertawa dan banyak menangis. Mengapa?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ
“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” [HR. Tirmidzi 2/50, Dishahihkan Syaikh Al-Albani]

Nabi Muhammad Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا يلج النار رجل بكى من خشية الله حتى يعود اللبن في الضرع
Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.” HR. Tirmidzi no. 1633

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ في ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إلا ظلُّهُ ….، ورَجُلٌ ذَكَرَ اللَّه خالِياً فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; …. dan [7] seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).HR. Bukhari [629] dan Muslim [1031]

Ibnu Umar radhiallahu’anhuma berkata,
لأن أدمع من خشية الله أحب إلي من أن أتصدق بألف دينار
Sungguh, menangis karena takut kepada Allah itu jauh lebih aku sukai daripada berinfak uang seribu dinar!

----------------------------------------
Referensi: muslim.or.id , saaid.net



Komentar